Kenali Gejala dan Penyebab Pembengkakan Jantung serta Bagaimana Mencegahnya

Pembengkakan jantung atau disebut dengan kardiomegali pada dasarnya bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu indikasi akan adanya kondisi tertentu. Kardiomegali ini pun dikategorikan menjadi tingkatan ringan dan permanen. Kondisi kardiomegali ringan tak selalu diikuti oleh gejala kesehatan serius dan akan sembuh dengan sendirinya. Sebaliknya, kardiomegali serius sangat berbahaya dan dapat memicu kerusakan parah pada jantung.

Table of Contents

Mengenal Gejala Kardiomegali dan Penyebabnya

Sebagian besar orang dengan jantung yang agak membengkak kurang menyadari tentang kondisinya  karena memang tidak selalu memicu gangguan kesehatan dan bersifat sementara. Lain lagi dengan kasus kardiomegali permanen yang harsus segera ditangani untuk mencegah kerusakan lebih lanjut. Mengetahui penyebab yang menjadi pemicunya harus segera ditangani sehingga kondisi tersebut bisa segera dipulihkan dengan cara pengobatan, pembedahan disertai perubahan gaya hidup.

Gejala kardiomegali sendiri biasanya baru diketahui saat kondisinya menjadi semakin parah antara lain dari detak jantung yang tak beraturan, nyeri dada, batuk, pusing, kelelahan, sesak napas, perut kembung hingga adanya pembengkakan di bagian pergelangan.  Tentunya apabila ditemukan gejala seperti ini, Anda harus segera menghubungi bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Biasanya kardiomegali disebabkan karena jantung yang dipaksa untuk memompa lebih keras dari biasa atau terjadinya kerusakan pada otot jantung. Lainnya, kondisi jantung seperti ini juga bisa dikarenakan bawaan sejak lahir, memiliki riwayat serangan jantung dan aritmia. Sementara pada kondisi lain, ada pula kondisi yang menyebabkan jantung membesar lalu menjadi lemah tanpa alasan jelas yaitu kardiomegali idiopatik.

Hal lain yang meningkatkan risiko seseirang mengalami masalah jantung bengkak ini diantaranya:

Tekanan Darah Tinggi

Tekanan darah tinggi dapat membuat jantung terpaksa memompa lebih keras agar dapat memenuhi pasokan darah ke seluruh tubuh hingga terjadi pembengkakan dan penebalan otot. Kondisi hipertensi ini akan membuat ventrikel kiri semakin membesar hingga menyebabkan otot jantung semakin lemah. Kondisi ini juga akan membuat bilik atas jantung menjadi semakin besar.

Masalah pada Katup Jantung

Jantung yang memiliki 4 katup yang berfungsi untuk memastikan bahwa aliran darah berjalan dengan benar. Jika katup ini bermasalah, maka jantung pun juga bisa membesar. Masalah pada katup ini biasanya dipicu oleh beberapa kondisi antara lain demam rematik, cacat jantung, infeksi (endokarditis infeksi), detak jantung yang tak teratur (fibrilasi atrium), gangguan pada jaringan ikat, penggunaan obat-obatan tertentu maupun terapi radiasi untuk kanker.

Memiliki Keluarga dengan Riwayat Pembesaran Jantung

Orang yang memiliki anggota keluarga dekat dengan riwayat penyakit ini juga memiliki risiko yang tinggi. Misalnya orang tua ataupun saudara kandung Anda ada yang memiliki catatan penyakit jantung yang membesar, maka sebaiknya Anda lebih waspada.

Kondisi Jantung Bawaan

Selain itu, seseorang yang terlahir dengan kondisi jantung yang bermasalah sebaiknya juga lebih waspada terhadap risiko mengalami pembengkakan pada jantung. Hal ini karena struktur jantung yang juga akan ikut terpengaruh oleh kondisi yang tidak normal tersebut.

Ada beberapa risiko lanjutan apabila kondisi jantung ini tidak segera mendapat perhatian dan penanganan yang tepat. Jantung bengkak ini dapat memicu  komplikasi. Risiko komplikasi tergantung pada bagian yang membesar dan apa yang menjadi penyebabnya. Komplikasi ini bisa meliputi:

Gagal Jantung

Salah satu tipe gangguan jantung yang serius adalah pada saat ventrikel kiri membesar yang meningkatkan risiko terjadinya gagal jantung. Kondisi gagal jantung ini, otot jantung semakin melemah sementara ventrikel melebar ke area dimana jantung tidak sanggup memompa darah ke tubuh Anda secara efisien.

Penggumpalan Darah

Jantung yang membesar meningkatkan peluang terjadinya penggumpalan darah pada lapisan jantung. Saat gumpalan ini menyusup ke aliran darah, ia akan menghambat atau bahkan menghentikan aliran darah yang salah satunya ke organ penting. Inilah yang kemudian memicu serangan jantung atau stroke. Gumpalan darah yang terjadi pada sisi kanan jantung dapat menyusup ke paru-paru  hingga memicu emboli paru yang berbahaya.

Murmur Jantung

Jantung yang bengkak kadang juga membuat katup mitral dan trikuspid melebar sehingga tidak dapat menutup sempurna karena mereka melebar ke arah aliran balik darah. Aliran tersebut memicu semacam suara yang kemudian disebut sebagai murmur jantung. Walau tidak selalu digolongkan berbahaya, kondisi ini tetap memerlukan pengawasan dari dokter.

Serangan Jantung

Jantung membesar juga bisa memicu gangguan frekuensi detak jantung. Detak jantung yang terlalu lambat atau bahkan terlalu cepat ini dapat memicu pingsan atau bahkan serangan jantung hingga kematian mendadak.

Pencegahan Jantung Bengkak

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah kondisi jantung bengkak ini, antara lain dengan cara:

  • Mengendalikan faktor risiko penyebab penyakit arteri koroner, seperti penggunaan tembakau, tekanan darah tinggi, kolesterol dan diabetes untuk mencegah jantung membesar dan gagal jantung.
  • Konsumsi makanan sehat dan menghindari penyalahgunaan alkohol dan obat terlarang.
  • Menerapkan gaya hidup sehat misalnya dengan diet, olahraga, terapi obat maupun pendukung seperti dr laser misalnya.
  • Segera memberi tahu dokter apabila ada riwayat keluarga dengan kondisi yang bisa memicu pembesaran jantung. Dengan begitu, setiap terapi pengobatan yang dilakukan akan dilakukan dengan menghindari penggunaan obat pemicunya.

Demikianlah penyebab dan gejala pembengkakan jantung sekaligus berbagai hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya memicu berbagai masalah jantung lain yang semakin parah. Semakin dini kondisi jantung ini diketahui, maka peluang dr laser keberhasilan perawatan akan menjadi lebih baik. Berbagai kerusakan lebih lanjt pada jantung pun dapat dihindari.

Similar Posts