Sudah Tahu Apa Itu Ekstrak Propolis? Berikut Penjelasan dan Kegunaannya

 

Kepamoran propolis sebagai obat serbaguna telah menyebar hingga penjuru nusantara. Kehebatannya inilah yang membuat masyarakat percaya, bahwa obat yang berasal dari getah lebah madu ini ampuh menyembuhkan penyakit baik itu ringan maupun berat. Bahkan tak sedikit dokter menyarankannya dalam resep obatnya. Agar lebih paham dari apa itu ekstrak propolis? Simak ulasannya.

Definisi dari Ekstrak Propolis

Perlu anda ketahui, sebenarnya propolis merupakan zat resin yang sengaja dikumpulkan oleh lebah madu dari berbagai tumbuhan. Dimana zat resin tersebut biasanya digunakan untuk membuat sarang dan melindungi madu yang ada di dalamnya. Berkat bantuan air liur dari lebah tatkala membuat sarang, zat resin ini akan membentuk propolis.

Selain zat resin, propolis pula tersusun dari lilin dan komponen esensial lainnya serta sedikit polen. Salah satu komponen aktif yang terdapat di dalam propolis yakni bernama caffeic acid phenethyl ester (CAPE). Di dalam propolis pula dibekali dengan 300 senyawa yang sangat menyehatkan bagi tubuh manusia. Senyawa yang paling mendominasi bernama polifenol.

Dimana senyawa tersebut berperan penting sebagai antioksidan guna menangkal radikal bebas. Tak hanya itu saja, senyawa lainnya juga memiliki kedudukan yang sama pentingnya. Dimana diantaranya terdapat antibakteri, antifungal, dan antiinflamasi. Berkat senyawa dan sifatnya inilah, propolis mampu menyembuhkan serta mencegah datangnya penyakit ke tubuh seseorang.

Apa itu ekstrak propolis sebenarnya bisa dilihat dari puluhan tahun akhir akhir ini, dimana para peternak lebah banyak berasumsi bahwa lebah menggunakan propolis guna melindungi koloni dari gangguan kecil seperti hujan ataupun serangan udara dingin. Bahkan terkadang propolis juga mampu melindungi sarang dari serangan hewan pemangsa yang mengincar madu hasil jerih payah lebah.

Namun dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa di abad 20 ini lebah bukan hanya bertahan semata, akan tetapi semakin berkembang dengan adanya ventilasi selama musim dingin. Hal inilah yang membuat propolis diklaim memiliki manfaat seperti memperkuat stabilitas struktur saran dan mengurangi getaran di dalam sarang.

Bukan sekedar itu saja, propolis pun memiliki manfaat guna memperkuat pertahanan sarang dengan menutup jalur masuk alternatif, mencegah penyakit dan parasit memasuki sarang, dan menghalangi pertumbuhan bakteri. Bahkan lem lebah ini mampu mengisolasi serangga yang terlanjur masuk hingga mati di dalam sarangnya, sehingga menjadi mumi yang tak menimbulkan bau sama sekali.

Histori Ekstrak Propolis

Dalam historisnya, sebetulnya propolis telah ditemukan sejak tahun 350 sebelum masehi pada beberapa bangsa. Diantaranya Bangsa Asiria yang memanfaatkannya guna mengobati kanker dan tumor serta Bangsa Yunani seringkali menggunakanya untuk menyembuhkan bisul. Sebelum itu, terdapat seorang pendeta dari Mesir kuno yang menggunakan propolis.

Pada saat itu, propolis digunakan sebagai salah satu bahan guna mengawetkan mumi. Dalam dunia kedokteran di Arab, mengidentifikasikan bahwa propolis sebagai sisa kotoran dari sarang lebah dan malam yang berwarna gelap. Dimana malam berwarna gelap ini diketahui memiliki sifat kebersihan. Hal ini dijelaskan pula oleh Ibnu Sina yakni bila mencium aroma dari propolis akan menyebabkan bersin.

Beda halnya pada pengobatan tradisional Georgia, yang menggunakan propolis sebagai salep untuk pengobatan beberapa penyakit. Bila masih bingung apa itu ekstrak propolis? Tak perlu khawatir karena biasanya propolis digunakan untuk bayi yang baru lahir. Selain itu menurut pendapat masyarakat Georgia, propolis juga ampuh obati penyakit gangguan pernapasan dan dalam kasus luka bakar.

Tak ayal jika kini banyak orang pula yang masih mempercayai bahwa propolis mampu obati segala penyakit. Namun apakah anda tahu, bahwa ternyata komposisi propolis di setiap negaranya berbeda. Hal ini dikarenakan pepohonan ataupun tumbuhan yang ada di masing masing negara terdapat karakteristik tersendiri. Untuk itu, terkadang khasiatnya pun berbeda.

Ekstrak Propolis Untuk Obati Penyakit DBD

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, jika propolis memiliki kemampuan mencegah serta menyembuhkan segala penyakit. Ternyata, hal semacam ini berlaku pula untuk penyakit demam berdarah atau yang lebih sering disebut dengan DBD. Lazimnya, seseorang yang alami penyakit DBD ini tingkat trombosit atau sel darah merah di dalam tubuhnya akan menurun.

Maka dari itu diperlukanlah sebuah obat yang mampu meningkatkan kadar trombositnya untuk mencapai angka lebih dari 100.000 mikroliter. Sebenarnya terdapat banyak sekali obat obatan herbal yang diklaim mampu menambah trombosit dalam tubuh seorang penderita DBD. Namun dalam sebuah penelitian telah membuktikan dengan jelas, bahwa ekstrak propolis mampu mengobatinya.

Bila diulas kembali, propolis merupakan bahan perekat yang dihasilkan oleh lebah madu dari pengumpulannya di beberapa pepohonan lalu dicampur dengan air liurnya. Keunggulannya dalam atasi penyakit DBD ini berdasarkan sebuah penelitian yang telah dilakukan terhadap 63 pasien DBD di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.

Dimana dalam penelitian tersebut, menunjukkan pemberian ekstrak propolis sebagai terapi tambahan pada setiap pasiennya berhasil membantu meningkatkan jumlah trombosit dan mempercepat penyembuhan. Adapun variabel yang diteliti pada saat penelitian tersebut yakni penanda anti inflamasi, tingkat trombosit, leukosit, hematokrit, dan suhu tubuh.

Sementara pada penelitian lain dengan tempat yang sama, melakukan pembagian dua kelompok sebagai alat pembanding. Pasien di kelompok pertama nantinya akan mendapatkan ekstrak propolis propoelix 200 berbentuk kapsul. Lalu pada pasien kelompok kedua diberikan plasebo, yang merupakan obat tanpa zat aktif serta tidak memiliki efek apapun.

Alhasil 31 pasien yang mengonsumsi ekstrak propolis berupa kapsul tersebut menunjukkan pemulihan yang lebih cepat yakni pada hari ketiga, dan secara statistik lebih signifikan pada hari keenam dan ketujuh khususnya pada jumlah trombosit. Hal ini pun berbanding terbalik pada pasien yang mengonsumsi obat plasebo, yang mana perawatannya jauh lebih lama.

Lazimnya, seorang pasien yang menerima ekstrak propolis sebagai tambahan terapi hanya menjalani rawat inap sekitar satu sampai dua hari lebih singkat dan berbeda sehari dengan kelompok plasebo. Berkat penelitian yang dilakukan di RSPAD inilah, banyak orang yang sudah paham dengan apa itu ekstrak propolis dan telah diterapkan oleh sebagian besar rumah sakit.

Setelah diketahui kegunaan serta manfaatnya di dunia kesehatan, tak ayal jika banyak masyarakat memburu British Propolis sebagai langkah paling tepat guna mengobati dan menyembuhkan segala penyakit. Tidak perlu khawatir untuk bisa mendapatkannya. Pasalnya, obat yang berasal dari getah lebah madu ini telah tersedia di pasaran dan marketplace yang tersedia.

Similar Posts