Sebagai Perlambang Kekompakan, Yuk Intip Mitos Kepodang Emas Disini
Burung kepodang adalah salah satu jenis burung yang banyak dikoleksi sebagai burung hias bagi para pecinta burung. Burung jenis ini juga diketahui memiliki suara yang nyaring dan unik. Kemampuannya dalam menirukan suara burung yang lain juga dapat diacungi jempol. Namun dibalik itu semua, jenis burung yang satu ini juga memiliki mitos tersendiri. Mari simak ulasan mengenai mitos kepodang emas yang dapat Anda tahu berikut ini.
4 Macam Mitos yang Menyelimuti Burung Kepodang Berwarna Emas
- Mitos di Budaya Jawa
Tak dapat dipungkiri bahwa dari budaya yang ada dapat mempengaruhi beragam mitos yang dipercaya oleh banyak orang di masyarakat. Salah satu mitos dari jenis burung ini erat kaitannya dengan budaya Jawa yang ada saat ini. Burung dengan bulu yang berwarna emas tersebut dipercaya memiliki makna kekompakan dan juga keselarasan. Perlambang lain yang dimiliki oleh burung yang mempunyai warna bulu unik tersebut ialah akhlak yang baik.
- Mitos di Masa Lampau oleh Orang Jawa
Salah satu mitos ini juga masih berkaitan dengan orang orang Jawa. Pada zaman dahulu, banyak orang di Jawa yang mempercayai akan makna di balik jenis burung tersebut. Burung berbulu emas ini dipercaya sebagai simbol kemakmuran dan juga kejayaan. Hal inilah yang juga turut mempengaruhi banyak orang Jawa di masa lampau akan meemlihara jenis burung ini. Hal tersebut tentu saja dipengaruhi oleh mitos kepodang emas yang sudah melekat di kala itu.
- Mitos pada Tradisi Masa Kehamilan Tujuh Bulan
Salah satu mitos yang dimiliki oleh burung yang memiliki kicau nyaring ini berkaitan dengan tradisi di kehamilan tujuh bulan di tanah Jawa. Hingga saat ini mitos tersebut juga masih banyak dipercaya oleh masyarakat. Dipercaya bahwa dengan memakan daging burung tersebut akan membuat bayi yang dikandung memiliki rupa yang cantik dan tampan. Hal inilah yang membuat ibu hamil tersebut akan memakan daging dari burung yang bersuara unik ini.
- Mitos di Tanah Sunda
Beralih ke bagian Jawa Barat, jenis burung ini juga memiliki mitos tersendiri di tanah sunda. Mitos tersebut ialah menjadikan burung ini sebagai tolak bala bagi pemiliknya. Banyak orang yang mempercayai bahwa dengan memelihara jenis burung tersebut akan menghindarkan sang pemiliki rumah dari marabahaya. Mitos kepodang emas untuk menolak malapetaka dan kesialan tersebut juga masih banyak dipercaya oleh orang orang di daerah tersebut.
Tak hanya di daerah Jawa saja, di daerah lain sepeti di tanah pasundan juga meyakini mitos dari burung berbulu keemasan tersebut. Di setiap daerah yang ada juga memilik mitos yang berbeda beda dan diyakini oleh banyak orang yang ada. Misalnya adalah mitos burung jenis ini untuk menolak bala yang ditemui di daerah sunda. Namun mitos tersebut juga sebaiknya ditanggapi dengan pemikiran yang bijak dan terbuka.