Resiko dan Manfaat Khitan Saat Bayi
Khitan pada bayi dapat dilakukan setelah bayi baru saja dilahirkan. Di Indonesia, khitan merupakan sebuah tradisi yang banyak dilakukan oleh warga. Pada sisi medis, khitan juga memiliki manfaat bagi kesehatan bayi. Meskipun begitu, khitan pada bayi juga memiliki resiko yang patut untuk diwaspadai. Resiko khitan pada saat bayi sendiri terbilang cukup rendah yakni sekitar 1% hingga 2% dari jumlah bayi yang pernah melakukan khitan. Resiko yang biasanya muncul pada saat bayi dikhitan atau disunat adalah pendarahan dan mengalami infeksi. Selain kedua jenis resiko tersebut, bayi yang disunat dapat pula mengalami peradangan, nyeri ereksi ketika menginjak dewasa, cidera penis dan mengalami gangguan di saluran kemih. Gangguan saluran kemih dapat berupa terjadinya penyempitan di penis.
Meskipun dapat menimbulkan resiko, khitan juha dapat memberikan manfaat pada bayi. Salah satu manfaat khitan yang dilakuka ketika bayi adalah terhindar dari penyakit yang berkaitan dengan penis. Kulup penis yang tidak dikhitan akan menempel pada bagian kepala penis dengan kuatnya. Jika hal tersebut terjadi, bayi dapat mengalami fimosis. Jika terus berlanjut, peradangan di bagian kepala dan kulup penis dapat terjadi. Khitan ketika bayi juga dapat menghindari terjadinya infeksi pada bagian penis. Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan, bayi yang belum dikhitan memiliki resiko yang jauh lebih tinggi mengalami infeksi pada saluran kemih jika dibandingkan dengan bayi yang telah disunat. Penis yang telah dikhitan dapat dijaga kebersihannya dengan mudah.
Kanker penis juga dapat dihindari jika khitan dilakukan sejak bayi. Kanker penis merupakan jenis penyakit yang jarang terjadi. Meskipun begitu, tidak menutup kemungkinan seseorang tidak mengalami penyakit ini. Salah satu upaya agar anak tidak menderita penyakit kanker penis adalah dengan melakukan khitan sejak bayi. Dengan khitan, bayi nantinya akan terhindar dari kanker prostat pada saat menginjak usia dewasa. Manfaat khitan lainnya yang dilakukan pada saat bayi adalah menghindari menderita penyakit seksual yang menular. Dengan khitan, organ reproduksi dapat selalu berada pada keadaan yang sehat.