Mitos Gunung Semeru Misteri Para Dewa

Gunung Semeru atau Gunung Mahameru yang menjadi pakunya Pulau Jawa dan bapak Gunung Agung. Dibalik keindahannya juga memiliki berbagai mitos Gunung Semeru yang banyak menguji nyali para pendaki.

Artikel

Salah satu gunung yang menjadi favorit para pendaki ialah Gunung Semeru. Tempat ini pernah menjadi latar dari film 5 cm yang menyandang menjadi gunung tertinggi dengan ketinggian 3.676 mdpl. Gunung yang menyajikan keindahan yang membuat orang tertarik untuk mengunjunginya. Namun gunung ini juga memiliki mitos Gunung Semeru yang menjadi tempat bersemayamnya para Dewa. Benarkah demilikian, berikut saya akan berikan informasinya untuk Anda.

Keberadaan Mitos Gunung Semeru

Orang Jawa memiliki kepercayaan bahwa Gunung Semeru merupakan Pulau Jawa yang dulunya mengambang di lautan luas dan terombang- ambing oleh ombak. Pada suatu ketika Sang Hyang Siwa datang ke tempat tersebut dan disana banyak pohon Jawawut,oleh karena itu pulau tersebut disebut Pulau Jawa. Karena pulau tersebut terombang ambing para Dewa memutuskan untuk memaku pulau tersebut dengan memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa. Saat memindahkannya Dewa Wisnu menjelma sebagai kura- kura raksasa untuk menggendong gunung dan Dewa Brahma menjelma sebagai ular panjang untuk membelitkan tubuhnya ke gunung supaya bisa diangkat kemudian diletakkan di bagian barat Pulau Jawa yang dikenal dengan Gunung Semeru atau Gunung Mahameru. Karena hal itulah hingga sekarang memiliki banyak mitos Gunung Semeru yang beredah pada masyarakat.

Mengungkap Mitos Gunung Semeru

Mitos Gunung Semeru, gunung ini banyak beredar tentang kabar Mbah Dipo yang dulunya menjadi guru kunci Gunung Semeru, berwasiat jika gunung tersebut meletus segera pergilah ke arah sungai bukan ke arah Gunung Sawur. Semeru adalah tempat bersemayamnya para Dewa, terdapat pula Arcopodo yang dikaitkan dengan 2 patung gaib prajurit Kerajaan Majapahit. Patung tersebut ada yang bilang berukuran kecil ada juga yang bilang berukuran raksasa, tergantung orang yang melihatnya. Selain itu terdapat juga Ikan Mas Ranu Kumbolo yang dipercaya oleh warga sebagai dewi penjaga. Dewi penunggu danau ini sering menampakan ketika bulan purnama dengan menjelma seperti wanita yang muncul berpakaian kebaya warna kuning. Oleh karena itu, pendaki dilarang memancing atau menangkap ikan di daerah tersebut. Disana juga ada kawasan Kelik dan terdapat batu in memoriam sebagai penanda orang yang meninggal saat pendakian.

Masih tertarik untuk mendaki gunung semeru dan melihat keindahan pemandangannya dari puncakkan. Taklukkan semua mitos Gunung Semeru yang beredar dengan keberanian penjelajahan kita. Tetap hati- hati dan terus waspada. Semangat penjelajahan.

Similar Posts