Cara Mengukur Dasar Perairan dengan Survey Batimetri

Cara paling mudah untuk mengukur dasar perairan adalah dengan melakukan survey Batimetri. Sayangnya survey ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang. Soalnya butuh kompetensi khusus untuk bisa melakukannya. Oleh sebab itu, adanya pihak-pihak seperti halnya konsultan jasa survey Batimetri menjadi sangat membantu.

Secara sederhana, survey seperti ini merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk menentukan posisi dati titik-titik yang ada di dasar permukaan air di dalam suatu sistem koordinat tertentu. Memangnya apa yang bisa didapatkan dari kegiatan survey semacam ini?

Hal yang bisa didapatkan dari kegiatan survey ini adalah bisa mendapatkan model bentuk dari topografi dasar permukaan air. Model bentuk topografi tersebut nantinya akan divisualisasikan dalam bentuk peta.

Metode Survey yang Dilakukan

Pixabay.com

Sebenarnya survey ini tidak hanya bisa memberikan data tentang kedalaman dasar perairan saja. Lebih dari itu, survei ini juga bisa memberikan informasi tentang kondisi topografi dasar perairan juga.

Selain itu, kegiatan seperti ini juga bisa memberikan informasi tentang lokasi dari objek-objek yang berpotensi menimbulkan bahaya. Nah, dalam mengumpulkan data, umumnya dengan menggunakan metode pemeruman.

Pemeruman sendiri secara sederhana bisa dimana sebagai aktivitas yang dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran atau model, bentuk permukaan atau topografi, dan dasar perairan atau seabed surface.

Sementara itu pemeruman sendiri dilakukan dengan cara membuat profil (potongan) pengukuran kedalaman. Kemudian lajur perum sendiri bisa berbentuk garis-garis lurus, lingkaran-lingkaran konsentrik, dan lain sebagainya.

Bahasa mudahnya, lajur perum sendiri sanga tergantung dengan metode yang digunakan saat menentukan posisi titik-titik fiksperumnya. Sementara itu lajur-lajur perum akan didesain sedemikian rupa untuk memudahkan pendeteksian perubahan kedalaman hingga titik yang lebih ekstrem lagi.

Klasifikasi Survey dalam Proses Pemeruman

Pixabay.com

Paling tidak terdapat empat klasifikasi dalam proses pemeruman. Pertama adalah Orde Khusus. Kedua adalah Orde Satu. Ketiga adalah Orde Dua. Dan keempat adalah Orde Tiga. Untuk lebih jelasnya lagi bisa lihat ulasannya di bawah ini.

  1. Orde Khusus

Orde khusus ini umumnya digunakan di daerah-daerah kritis. Daerah dengan kedalaman bawah air yang sangat minim. Daerah perairan yang karakteristik dasar airnya memiliki potensi membahayakan kapal.

Dalam survey ini, beberapa alat yang sering digunakan adalah scan sonar, multi transducer arrays, atau bisa juga menggunakan multi beamecho sounder. Selain itu, harus dipastikan setiap benda yang memiliki ukuran lebih besar satu meter persegi mampu terlihat oleh peralatan perum yang dipilih.

  1. Orde Satu

Untuk yang kedua ini umumnya digunakan saat melakukan survey dimana kedalaman di bawah air cukup memadai. Atau kondisi fisik yang ada di dasar lautnya tidak berpotensi membahayakan kapal. Misalnya saja dasar lautnya berupa pasir atau lumpur.

Survey orde satu sendiri bisa dikatakan berlaku terbatas di daerah yang kedalamannya kurang dari 100 meter. Meskipun demikian ada beberapa poin penting yang tetap harus diperhatikan.

Meskipun dari segi pemeriksaan dasar lautnya bisa dikatakan tidak begitu ketat, umumnya jika dibandingkan dengan orde khusus. Tetap saja pemeriksaan dasar laut harus dilakukan secara menyeluruh. Utamanya di daerah-daerah dengan karakteristik dasar laut yang memiliki potensi membahayakan kapal.

Selain itu, alat perum yang digunakan harus bisa memperlihatkan benda-benda yang berukuran lebih besar dari dua meter persegi. Dan pada kedalaman lebih dari empat puluh meter, alat yang digunakan harus mampu menggambarkan benda-benda yang berukuran 10% dari kedalaman.

  1. Orde Dua

Orde dia ini umumnya dipilih saat melakukan survey di perairan yang memiliki kedalaman kurang dari 200 meter. Atau daerah-daerah yang tidak masuk dalam klasifikasi orde khusus dan orde satu. Atau wilayah yang diyakini tidak ada rintangan di dasar laut yang berpotensi membahayakan kapal yang lewat.

  1. Orde Tiga

Secara mudahnya, orde tiga ini diperuntukkan untuk area yang belum tercakup orde khusus, orde satu, dan orde dua dengan kedalaman lebih dari 200 meter.

Jadi seperti itulah klasifikasi survey dalam proses pemeruman. Artinya beda karakteristik wilayah perairan yang ingin disurvey secara otomatis beda pula teknik yang dilakukan. Selain itu, peralatan yang digunakan untuk survey pun juga berbeda.

Dan yang paling penting lagi adalah tidak semua orang memiliki kompetensi untuk melakukannya. Tetapi di sisi lain manfaat dari survey ini bisa dikatakan sangatlah besar. Oleh sebab itu memilih meminta bantuan ke konsultan jasa survey batimetri bisa dikatakan pilihan paling tepat.

Similar Posts