Cara Menghidupkan Komputer dan Mematikannya Secara Tepat dan Aman

Saat ini, komputer menjadi salah satu perangkat yang umum digunakan. Tidak hanya bagi mereka yang sudah bekerja, mereka yang masih anak-anak pun sudah bisa menggunakannya. Berbagai keperluan pun bisa dilakukan dengan menggunakan komputer. Hiburan hingga berbagai macam pekerjaan bisa menjadi lebih mudah dengan komputer. Walau demikian, beberapa orang justru mengabaikan hal-hal yang mendasar dan sederhana mengenai komputer. Karena dirasa sudah bisa menggunakan perangkat elektronik tersebut, orang tidak terlalu memperhatikan.

Padahal, hal-hal dasar menjadi sesuatu yang justru bisa memberikan dampak yang besar. Salah satu hal sederhana tersebut adalah untuk menghidupkan komputer. Komputer bisa digunakan dengan mudah. Menghidupkan komputer ataupun laptop pun sebenarnya bukanlah tugas yang berat. Namun, hal ini menjadi masalah ketika diabaikan. Bahkan, walau itu sekedar perihal untuk menyalakan komputer saja, kebiasaan yang salah dan dilakukan berulang kali justru akan semakin merusak kondisi dan performa komputer.

Cara Menghidupkan Komputer dan Mematikannya Secara Tepat dan Aman

Pixabay.com

Untuk menghidupkan komputer ini, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengecek dan mempersiapkan komputer. Bagi pengguna komputer desktop, yang perlu dipastikan adalah kondisi kabel yang terhubung ke komputer dan sumber listrik. Ketika itu adalah komputer yang masih baru, terkadang kabel belum sepenuhnya terpasang, sehingga ketika ditancapkan ke sumber listrik, komputer tidak merespon dan tidak menyala. Karena itulah, hal sederhana seperti ini perlu dicek dengan sebaik mungkin.

Selain itu, bagi pengguna laptop, sangatlah penting untuk memastikan adanya sumber daya atau energi yang terdapat di dalam baterai. Ketika itu adalah laptop baru, ada baiknya bila laptop tidak langsung dihidupkan. Sebagai persiapan, lebih baik kabel adaptor telah terhubung ke laptop dan sumber listrik. Dengan demikian, laptop tidak akan kekurangan sumber energi untuk menjalankan dan memulai proses booting pada laptop.

Hal ini menjadi persiapan yang terdengar sederhana. Namun, ketika itu diabaikan, kesalahan dalam hal penyaluran daya ini bisa merusak power supply, dan bahkan hal ini bisa merembet ke bagian lain dalam komputer. Oleh karena itu, para pengguna komputer disarankan untuk menggunakan stabilizer atau UPS sebelum ke bagian sumber listrik. Dengan demikian, listrik yang masuk relatif lebih stabil, dan perangkat komputer pun lebih aman ketika melakukan proses booting.

Ketika komputer sudah menyala dan masuk ke tampilan desktop, seringkali orang menjadi tidak sabar dan ingin segera menggunakan komputer. Padahal, proses ini menjadi hal yang perlu diperhatikan. Setelah pengguna komputer berhasil masuk, komputer akan memasuki masa persiapan sebelum semua aplikasi dan perangkat bisa digunakan. Beberapa software yang sudah terpasang juga akan memasuki tahap booting. Proses ini bisa dibayangkan layaknya proses memanasi mesin mobil atau motor sebelum digunakan.

Orang tidak terlalu sabar biasanya langsung menggunakan komputer. Beberapa komputer memang memiliki spesifikasi yang mumpuni, sehingga berbagai tugas atau perintah bisa langsung di poses. Namun, beberapa komputer dengan kemampuan menengah ke bawah tidak bisa mengakomodasi hal ini. Karena itu, komputer justu kelebihan beban, dan akhirnya menjadi error. Kondisi seperti ini sangatlah merepotkan, karena proses yang awalnya singkat bisa menjadi lebih lama.

Setelah komputer bisa hidup, tentu yang juga tak kalah penting adalah untuk mematikan komputer. Dalam hal ini, komputer tidaklah seperti suatu televisi. Pada televisi, mematikan perangkat elektronik ini cukup dengan memencet tombol power, dan prosesnya sudah selesai. Namun, komputer memiliki berbagai proses yang berjalan. Bahkan, walau terlihat tidak ada aplikasi yang dibuka, sebenarnya ada beberapa program yang berjalan di background secara otomatis. Sebelum semua proses ini sepenuhnya dihentikan, komputer tidak boleh dimatikan secara paksa. Proses ini sangatlah berbahaya, karena ini bisa merusak komponen internal dalam komputer. Beberapa error juga bisa terjadi, dan ini bukan sekedar pada skala software, tapi juga hardware.

Oleh karena itu, sangatlah penting bagi pengguna komputer untuk menghindari tombol power atau mencabut kabel sebagai cara untuk mematikan secara paksa. Kalau memang tidak terdesak, sebaiknya proses mematikan komputer dilakukan secara tepat. Tentu saja, proses yang tepat adalah dengan melakukan shut down. Cara ini bisa ditemukan dengan mudah di bagian Start Windows.

Pixabay.com

Ketika shut down dilakukan, secara otomatis komputer akan menghentikan semua operasi dan aplikasi. Ketika memang ada pekerjaan yang belum disimpan, nantinya akan ada notifikasi, sehingga peluang kehilangan file bisa diatasi. Setelah itu, komputer akan memerlukan beberapa detik untuk sepenuhnya berhenti dan mati.

Selain shut down, ada juga pilihan yang lainnya. Restart juga menjadi menu yang sering digunakan. Prosesnya sebenarnya relatif mirip dengan proses mematikan komputer. Hanya saja, setelah komputer berhenti beroperasi, nantinya itu akan secara otomatis memulai kembali. Biasanya restart dilakukan dan disarankan oleh sistem komputer ketika ada proses instalasi atau pembaharuan Windows serta aplikasi. Selain itu, restart juga bisa dilakukan jika dirasa ada beberapa error. Umumnya, setelah dimatikan da dinyalakan lagi, komputer bisa kembali normal.

Lalu, pilihan ketiga adalah hibernate atau sleep. Mode hibernasi atau tidur ini juga tersedia. Pada dasarnya, komputer yang masuk ke dalam mode hibernasi ini tidaklah mati. Dengan kata lain, semua proses tetap berjalan, namun dalam performa yang minimum. Umumnya, untuk mengaktifkan komputer kembali, pengguna akan diminta memasukkan password bila memang komputer dikunci dengan kata sandi.

Inilah beberapa hal sederhana tentang menghidupkan dan mematikan komputer. Hal sederhana ini ternyata tetap harus dilakukan secara tepat, dan ada efek yang tidak bisa dianggap remeh. Bila dirasa perlu untuk memperkaya pengetahuan tentang komputer, https://wasiswa.com/ bisa dijadikan rujukan yang tepat.

Similar Posts