Manfaatkan Lahan Terbatas, Berikut Cara Menanam Kangkung Hidroponik

Termasuk jenis sayuran populer lantaran dapat diolah menjadi berbagai kuliner lezat, tidak heran jika kangkung banyak dicari di pasaran. Selain dari segi rasa, tanaman jenis sayuran ini dipercaya kaya akan gizi yang baik bagi tubuh. Berdasarkan hal tersebut, tidak ada salahnya mengetahui cara menanam kangkung menggunakan hidroponik. Bukan hanya disantap sendiri, namun ada peluang menjadi bisnis menjanjikan mengingat pertumbuhannya yang cepat. Berikut ulasannya.

Cara Mudah Menanam Sayur Kangkung dengan Teknik Hidroponik

  1. Persiapkan Alat Dan Bahan yang Diperlukan

 

Sebelum memulai misi menanam bibit kangkung, hal utama yang harus dipersiapkan adalah alat dan bahannya. Namun anda tak perlu khawatir biayanya yang akan menguras dompet, pasalnya bahan yang dibutuhkan hanyalah sebatas pupuk dan juga benih unggul. Untuk mendapatkan bibit terbaik, silahkan cari di toko pertanian terdekat sekaligus menawarkan harga yang bersabat di kantong.

Selain membeli bibit, anda juga bisa membeli pupuk hidroponik pada tempat yang sama agar lebih efisien dan tidak memakan waktu. Daripada membeli pupuk, tidak ada salahnya menggunakan kemampuan meracik pupuk organik cair sebagai alternatifnya. Setelah itu, siapkan pula zat Atonik yang akan membantu saat proses merendam benihnya.

Setelah semua bahan sudah terkumpulkan, saatnya untuk berburu beberapa alat yang dibutuhkan untuk menyokong proses cara menanam kangkung. Alat pertama yang harus dipersiapkan yaitu besek yang terbuat dari plastik dan berukuran cukup besar. Kemudian jangan lupa untuk menyiapkan baskom berdiameter serupa seperti besek plastik, agar besek tidak mengapung saat dituangkan air.

Bagaimana jika baskom yang diinginkan tidak bisa ditemukan? Jangan khawatir terlebihย  dahulu, karena anda masih bisa memanfaatkan wadah lainnya yang memiliki diameter pas dan mampu menampung besek tanpa adanya pergeseran terlalu banyak. Sebelum menggunakan semua alatnya, bersihkan terlebih dahulu alat tersebut untuk melihat hasilnya lebih jelas.

  1. Memilih Benih Berkualitas

Pemilihan benih kangkung merupakan hal penting lainnya yang tidak boleh dilewatkan begitu saja. Pasalnya, bibit unggul yang didapatkan dari indukan berkualitas, kemungkinan besar akan menghasilkan tanaman yang berkualitas pula. Ketika produknya memiliki kualitas tinggi, maka tubuh dapat menyerap semua gizi yang terkandung di dalamnya. Selain itu, bibit unggulan dipercaya menyimpan berbagai kelebihan bagi para penanamnya.

Kelebihan yang ditawarkan pun cukup beragam seperti pertumbuhannya yang cepat dan munculnya bunga cantik menawan, pemanenan yang dapat dilakukan dengan cara dipotong maupun dicabut, serta pertumbuhan satu bibit dengan lainnya serentak dan tidak merambat. Dengan kata lain, cara menanam kangkung yang tepat berawal dari memilih bibit unggul untuk meningkatkan angka keberhasilan pada proses budidaya kangkung.

  1. Lakukan Penyemaian Bibit Kangkung

Khusus untuk budidaya kangkung menggunakan hidroponik dibagi menjadi dua, yaitu dengan teknik tanam langsung dan ada pula yang melalui teknik semai benih. Uniknya, semua metode penanamannya bisa diterapkan pada kedua teknik tersebut. Mulai dari pembibitan dari baskom, memanfaatkan botol bekas, paralon, ataupun metode bercocok tanam di sebuah lahan yang luas sekalipun dapat dilakukan dengan mudah.

Setelah mengetahui hal tersebut, hal pertama yang akan terbesit di pikiran adalah mana teknik terbaik dari keduanya ? Jawaban atas pertanyaan ini cukup simpel, dimana kedua teknik penanaman tersebut sama sama baik. Hanya saja, teknik semai benih harus melewati dua proses pembudidayaan. Sebelum melakukan penyemaian, anda perlu mengetahui ciri benih yang masih layak dipakai dan yang tidak.

Ada serangkaian cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan bibit unggulan. Langkah pertama untuk memulai cara menanam kangkung terbaik, yaitu menyiapkan wadah seperti baskom lalu tuang air bersih ke dalamnya. Setelah itu barulah tuang benih kangkung unggulan ke dalam wadah tersebut, lalu biarkan selama seharian penuh. Di keesokan harinya, anda sudah bisa melihat sebagian bibit tengah mengapung dan sebagian lagi tenggelam.

Karena ingin mendapatkan benih terbaik, maka silahkan buang semua benih yang tengah mengambang di dalam baskom. Sebab benih tersebut dianggap tidak mampu berkecambah atau bisa mengalami pertumbuhan hanya saja prosesnya lambat daripada benih yang lain. Setelah benih unggulan sudah didapatkan, anda bisa memulai aktifitas semai benih dengan cara yang tepat. Untuk memulainya, ambil sebuah kain yang memiliki ketebalan yang cukup untuk menahan air.

Kain tersebut akan difungsikan sebagai tempat membungkus benih, lalu siram kain tersebut menggunakan air hangat seperlunya. Tujuan dari penyiraman air hangat, agar kain dapat menjaga kelembapannya sekaligus mempercepat benih pecah menjadi sebuah kecambah. Jika sudah muncul kecambahnya, maka dapat dikatakan bila cara menanam kangkung sudah berhasil dilakukan. Sebagai tambahannya, jangan lupa untuk menambahkan pupuk untuk menambah nutrisinya.

  1. Perancangan Wadah Tanam Tepat

Ketika semua benihnya telah berubah menjadi kecambah, pindahkan ke dalam besek dan jangan lupa memberikan lapisan busa akuarium ada bagian bawahnya. Meski tidak menambahkan lapisan busa, tampaknya budidaya kangkung dengan cara hidropoik ini akan tetap berlangsung tanpa menemui masalah berarti. Sebab kangkung termasuk tanaman yang mempunyai akar tunggang, yang berarti dapat menopang dahannya agar berdiri tegak.

Setelahnya, silahkan tuangkan larutan berupa nutrisi ke dalam baskom hingga mengenai seluruh permukaan besek dan benihnya. Sebagai pelengkapnya, silahkan antar benih yang baru saja pecah tersebut ke tempat yang terkena paparan sinar matahari. Setelahnya diamkan beberapa saat, dan biarkan tanaman melakukan pergerakan pertumbuhan dengan menutup baskom dan beseknya menggunakan pastik berwarna hitam seharian penuh.

  1. Berikan Perawatan Memadai

Cara menanam kangkung yang baik, yaitu memenuhi segala kebutuhan nutrisinya dengan meningkatkan pemberian jumlah pupuknya. Pasalnya kangkung yang sudah mencapai umur 2 minggu, konsentrasi larutannya akan terus bertambah. Jika awalnya hanya memberikan 5 ml per liter, maka pupuk yang harus diberikan saat ini sekitar 7 hingga 9 ml per liter. Jika memunculkan bau busuk, segera ganti larutan nutrisinya.

Alasan mengapa tanaman sayuran ini begitu menarik untuk dibudidayakan, yaitu tingkat antusias masyarakat untuk membelinya serta daya pertumbuhannya yang cukup cepat. Dengan semua keunggulannya tersebut, wajar saja jika sebagian orang tertarik untuk beralih membudidayakannya sekaligus menjadi pendapatan tambahan yang cukup menggiurkan. Tunggu apa lagi, segera coba dan nikmati hasil kebun sendiri.